Header Ads


Abu Hurairah, Perawi Hadis Tepercaya

Ilustrasi kitab 


IndonesiaNeo.com --- Abu Hurairah, nama yang begitu terkenal dalam periwayatan hadis Nabi saw. Ia merupakan sahabat Nabi yang banyak meriwayatkan hadis dari Rasulullah saw. Nama aslinya adalah Abdrurrahman bin Shakhr ad-Dausi, namun dikenal dengan nama kunyahnya, Abu Hurairah, yang berarti "Bapak Kucing" karena kecintaannya terhadap anak kucing.

Kehidupan awal Abu Hurairah dimulai di daerah Ad-Daus, Yaman, yang notabene selalu menentang risalah kenabian. Namun, berkat dakwah Thufail bin Amru ad-Dausi, seorang sahabat yang pernah bertemu Nabi saw., Abu Hurairah menerima Islam dan berhijrah ke Madinah. Di sana, ia tinggal bersama para sahabat dan secara intensif mendalami ajaran Islam dari Rasulullah saw.

Meski hidupnya sederhana dan miskin, Abu Hurairah memiliki kedudukan mulia karena intensitas kebersamaannya dengan Nabi saw. sebagai ahlu suffah, kelompok sahabat yang tinggal di Masjid Nabawi. Abu Hurairah selalu mendengarkan setiap pengajaran Nabi saw. dan menghafalkan hadis-hadisnya dengan sempurna.

Dengan hidup yang panjang setelah wafatnya Nabi saw., Abu Hurairah memiliki kesempatan untuk meriwayatkan hadis-hadis tersebut kepada generasi berikutnya, termasuk para tabiin. Ketekunannya dalam menghafal dan mengulang hafalan hadis membuatnya menjadi perawi hadis yang sangat tepercaya.

Abu Hurairah juga tidak hanya meriwayatkan hadis dari Nabi saw., tetapi juga dari sahabat lainnya seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, dan banyak lagi. Kualitas dan kuantitas hafalannya menjadikan Abu Hurairah sebagai salah satu perawi hadis terbanyak dalam sejarah Islam.

Meskipun hidupnya penuh keterbatasan materi, Abu Hurairah tidak pernah ragu untuk menyebarkan ilmu dan hadis-hadis Rasulullah saw. Ia rela berbagi apa yang ia ketahui dan menjadikan ilmu sebagai kekayaan yang tak ternilai harganya.

Dalam suatu insiden, ketika ia dan para ahlu suffah kelaparan, Abu Hurairah memilih untuk memanggil para sahabat untuk disuguhkan dengan susu yang tersisa. Ia merasa bahagia melihat mereka kenyang, sementara dirinya masih kelaparan. Kemurahan hati dan keteguhannya dalam mengikuti ajaran Islam menjadi teladan bagi banyak orang.

Abu Hurairah wafat pada tahun 57 Hijriah, meninggalkan warisan berupa ribuan hadis yang terus dijaga dan disampaikan oleh umat Islam hingga kini. Kehadirannya sebagai salah satu sahabat Nabi yang istimewa dan perawi hadis yang terpercaya menjadi bukti betapa pentingnya peran para sahabat dalam menyebarkan ajaran Islam.

Kisah Abu Hurairah mengajarkan kita tentang ketekunan dalam menuntut ilmu dan pentingnya berbagi pengetahuan. Kehidupannya yang sederhana juga mengingatkan kita bahwa kemiskinan bukan penghalang untuk mencapai kedudukan mulia dalam Islam. Semangatnya dalam menghadapi kesulitan dan keikhlasannya dalam berjuang menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk terus mengamalkan ajaran agama dengan penuh kecintaan dan kesungguhan. [IDN]

Disarikan dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.