Header Ads


Siapakah Abu Ubaidah bin Al Jarrah?


Gen Saladin | @gen.saladin | t.me/gensaladin

Dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda, "Setiap umat memiliki amin (orang kepercayaan), dan amin Umat ini adalah Abu Ubaidah bin Al Jarrah"
(HR Al Bukhari)


  1. Nama aslinya adalah Amir bin Abdillah, sedangkan "Abu Ubaidah" adalah 'kunyah' (nama panggilan dalam tradisi Arab) beliau. Pahlawan kita ini masuk Islam diawal-awal bahkan sebelum Rasulullah ﷺ menjadikan Darul Arqam sebagai headquarter pergerakan dakwah Kaum Muslimin di Makkah.
  2. Ia memiliki badan yang kurus, janggut yang tipis dan postur yang tinggi. Akhlaknya mulia, ramah dan penuh dengan kelembutan. Kharismanya tinggi, itulah yang membuatnya menjadi ujung tombak Pembebasan Syam di era Kekhalifahan Abu Bakar dan Umar. Khalid ahli lapangan, Abu Ubaidah ahli hikmah dan keteladanan.
  3. Di hari ketika Rasulullah ﷺ wafat dan Kaum Anshar berkumpul di Saqifah, Abu Bakar datang pada mereka dan merekomendasikan 2 nama untuk dibaiat menjadi pemimpin: Umar bin Khattab atau Abu Ubaidah bin Al Jarrah. Pada akhirnya Abu Bakar yang dibaiat. Namun itu menunjukkan tempat istimewa Abu Ubaidah di hati Kaum Muslimin.
  4. Abu Ubaidah ikut serta dalam hijrah ke Habasyah dan juga ke Madinah. Beliau mengikuti semua ghazwah yang dipimpin oleh Rasulullah ﷺ. Pengalaman itu menjadikan Abu Ubaidah bin Al Jarrah pemimpin tertinggi Pembebasan Syam dan menjadi gubernurnya. Sifatnya yang zuhud dan kharismatik membuat penduduk Syam jatuh cinta pada Islam.
  5. Beliau wafat ketika Syam terjangkit wabah penyakit yang dikenal sebagai "Thaun Amwas." Awalnya Umar memerintahkan kepada para pejabatnya untuk menjemput Abu Ubaidah untuk keluar dari sana. Namun Abu Ubaidah menjawab surat Umar dengan penuh kesahajaan, "Wahai Amiral Mukminin, aku tahu apa yang Engkau kehendak buatku. Namun di sini aku bersama tentara-tentaraku. Aku tidak ingin meninggalkan mereka sampai Allah memberikan qadha atasku dan atas mereka."
.
Membaca surat balasan dari Abu Ubaidah, Umar menangis. Orang-orang berkata padanya, "Wahai Amiral Mukminin, apakah Abu Ubaidah telah wafat?!"
.
Umar menjawab, "Tidak. Namun seakan-akan ia menulis surat perpisahan." (al Kamil fi At Tarikh karya Ibnu Atsir)
.
Referensi :
1. Al Bidayah wa An Nihayah, Ibnu Katsir Jilid 10 hal. 42
2. Al Kamil fi At Tarikh, Ibnul Atsir, Jilid 2 hal. 377
3. Sirah Ibnu Hisyam, Jilid 1 hal. 252

Abu Ubaidah bin Al Jarrah diamanahi Umar bin Khattab menjadi wali di Syam. Beliau meninggal di sana ketika terjadi wabah kolera 'Amwas. 

Tanggungjawab beliau dipindahkan kepada Mu'adz bin Jabal. Beliaupun menemui ajalnya akibat wabah yang sama. 

Ketika Umar bin Khattab mengangkat 'Amr bin Ash menjadi wali daerah Syam, beliau langsung menyampaikan titahnya kepada seluruh penduduk Syam:

"Wahai manusia, wabah ini bagaikan api yang menyala dan kalian adalah kayu bakarnya. Oleh karena itu berpencarlah kalian, tinggallah di gunung-gunung dan di lembah-lembah untuk sementara waktu. Sampai api itu tidak menemukan apa yang akan ia bakar, akhirnya akan padam sendiri". 

Mendengar perintah itu seluruh orang segera melakukan hal itu. Hanya berjalan beberapa hari wabah itu pun hilang dan selamatlah mereka semua berkat rahmat Allah.

—Tulisan Ust Zulfi Akmal

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.