Header Ads


Ketika Kita Berani


Gen Saladin | @gen.saladin | t.me/gensaladin

Suatu hari di tanggal 24 Ramadhan 1393 H, beberapa negara Arab -Kuwait, Qatar, Bahrain dan Dubai- secara resmi menghentikan ekspor minyak ke Amerika Serikat dan Inggris demi membantu pasukan Muslimin Mesir dan Suriah melawan zionis israel.

Keputusan negeri-negeri Arab untuk mengembargo Amerika ini berakibat pada krisis AS tahun 1973 dan kemenangan Mesir atas israel.

Seluruh dunia saat itu tahu, bahwa Amerika Serikat sangat mendukung zionis Israel untuk memenangkan pertempuran melawan pasukan Arab. AS bahkan menyuplai 566 pesawat tempur dan 20 ribu ton bahan peledak untuk zionis.

Hal ini membuat negeri-negeri Arab menunjukkan solidaritasnya untuk melumpuhkan AS. Pada saat itu, Arab Saudi dipimpin Raja yang sangat masyhur dengan pembelaannya pada Umat Islam: King Faisal bin Abdul Aziz.

Kemenangan gabungan pasukan Mesir-Syiria ketika melawan Israel tersebut memang tidak terlepas dari embargo minyak yang dilakukan oleh Raja Faisal. Tentu saja ini signifikan, mengingat Arab Saudi adalah penghasil minyak terbesar di dunia, dengan 25% cadangan dunia berada di negeri gurun ini.

Embargo yang dilakukan negeri-negeri Arab yang dipimpin King Faisal ini membekukan banyak pabrik di AS, membuat rumah sakit, sekolah dan fasilitas AS tidak berjalan dengan normal. Secara, AS mengkonsumsi sekitar 22,4% minyak dunia, disusul oleh China (9%) dan Jepang (7%). Tak ada minyak dari Arab, artinya tak ada kehidupan di Amerika.

Salah satu pernyataan terkenal Menteri Luar negeri AS saat itu, Henry Kissinger pada King Faisal, "jika Arab tidak menghentikan embargonya pada AS, kami akan serang seluruh kilang minyak kalian!"
.
Jawaban King Faisal, "Amerika adalah satu-satunya negara yang tidak bisa hidup tanpa minyak. Anda tahu? Kami, bangsa Arab, lahir dari gurun, dan leluhur kami bisa hidup hanya dari kurma dan susu. Mudah bagi kami untuk hidup seperti itu lagi!"

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.