Header Ads


Pergaulan Bebas Berujung Kematian

Nita Karlina ( Relawan Opini)

 

Warga Kabupaten Bantaeng dihebohkan dengan penemuan beberapa potong jasad yang diduga korban mutilasi di pinggir Sungai Biangloe, Dusun Barua, Desa Barua, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan pada Minggu (11/9/2022).

 

Kasus mutilasi di Bantaeng terus didalami oleh personel Satreskrim Polres Bantaeng. Hingga kini, polisi sudah menetapkan satu orang menjadi tersangka. Misna (16) siswi SMA di Bantaeng ternyata dibunuh dan dimutilasi oleh pacarnya sendiri yang juga masih duduk di bangku SMA (Pojoksulsel.com 12/09/2022)

 

“Pelaku diketahui berinisial A umur 17 tahun. Dia pelajar. Pelaku bertempat tinggal sehari hari di Kampung Baroe, Desa Kampala, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng,” sebut Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara. Tersangka A diketahui sudah menjalin cinta dengan korban sejak beberapa bulan lalu. Namun belakangan ini, tersangka A mulai merasa cemburu setelah mendapati postingan Insta Story korban yang diduga memiliki pria lain selain dirinya.

 

Tersangka menduga korban telah selingkuh dengan pria lain. Terlebih tersangka mengaku bertambah naik pitam setelah ajakan hubungan intim ditolak mentah-mentah oleh kekasihnya itu. Tersangka pun langsung mencekik korban, dan memukul kepala korban menggunakan batu hingga berulang kali.

 

Tersangka mengaku, setelah memukul tubuh korban berkali-kali pakai batu, dia ingin memastikan korbannya meninggal dunia, sehingga kakinya terus dipukuli pakai batu pipih hingga terpotong,” sebut Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara.

 

Miris rasanya melihat tingkah laku remaja hari ini. Perilaku pacaran sudah menjadi hal yang biasa di lakukan oleh masyarakat kita hari ini. Terlebih di kalangan remaja, seorang pacar seakan menjadi hal yang wajib di miliki, bahkan tak sedikit dari mereka yang merasa malu jika tak memiliki pasangan.

 

Di zaman yang semakin berkembang, semakin beragam pula tingkah laku serta masalah sosial yang terjadi di masyarakat terutama masalah remaja. Perkembangan teknologi sekarang ini sedikit banyak telah memberi pengaruh buruk yang menyeret remaja dalam pergaulan bebas. Kejahatan pun dapat di lakukan, bukan hanya ketika ada niat, namun di mana ada kesempatan, tindak kejahatan pun dapat terjadi.

 

Pergaulan bebas muncul bukan tanpa alasan, terdapat banyak faktor yang menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Sampai saat ini pergaulan bebas sudah sampai ke tingkat yang mengkhawatirkan sehingga perlu diantisipasi.

 

Seperti halnya kasus di atas, remaja yang seharusnya di sibukkan dengan pelajaran atau tugas sekolah, tetapi dia telah menjadi pelaku tindak kejahatan dan bahkan terjerumus dalam lingkaran kemaksiatan. Semua itu tidak lepas akibat pergaulan yang salah. Hawa nafsu telah membutakan mata hati mereka. Akibat pergaulannya, pacaran pun berujung kematian.

 

Semua ini adalah buah dari sistem kapitalisme. Paham sekulerisme ini menyingkirkan peran agama dari kehidupan. Dari rahim sekulerisme ini, lahirlah paham-paham rusak dan merusak lainnya, termasuk paham kebebasan berperilaku dan berkeyakinan yang melahirkan krisis moral dan krisis identitas.

 

Ide kebebasan inilah yang lantas dijadikan senjata bagi remaja bertindak bebas bahkan kebablasan. Bertingkah laku semaunya, tanpa melihat norma dan aturan agama. Pergaulan bebas tak hanya di dunia nyata tapi juga merambah ke dunia maya. Bahkan pergaulan bebas dapat menjadikannya sebagai seorang pembunuh yang kejam.

 

Pergaulan bebas atau kenakalan remaja tidak lepas dari hubungannya dengan orang tua dalam mendidik anak - anak nya. Lingkungan keluarga adalah salah satu faktor kunci yang sangat memengaruhi tindakan dan perilaku remaja di masyarakat. Peran keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Namun, peran tersebut telah tergerus oleh sistem yang ada saat ini. Mereka tak lagi dapat menjadi madrasah utama bagi anak - anaknya.

 

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan keluarga jauh dari anak anaknya. Salah satunya yaitu faktor ekonomi, akibat ekonomi yang rendah bahkan tidak cukup dalam kehidupannya, orang tua di sibukkan dengan mencari materi di luar, bahkan sosok ibu yang seharusnya menjadi ummu warobatul bait terkadang tidak lagi memperhatikan anaknya. Anak tumbuh dalam pergaulan yang tidak sesuai dengan agama.

 

Tak hanya itu, lingkungan masyarakat pun menjadi peran penting dalam membentuk perilaku seseorang. Jika lingkungannya buruk, maka dia akan mudah terpengaruh dengan keadaan tersebut. Sebaliknya jika lingkungannya baik, dia pun akan terbentuk dengan kebiasaannya. Itulah mengapa kita di wajibkan agar berteman dengan orang - orang sholeh.

 

Namun, masyarakat yang ada hari ini sangat jauh dari perilaku islami. Salah satu contohnya yaitu perilaku pacaran yang telah menjadi hal biasa bagi masyarakat kita. Padahal kita ketahui bersama bahwa dalam islam tidak ada yang namanya aktivitas pacaran. Sikap individualisme hingga pergaulan bebas pun kian merajalela.

 

Kemudian hukum yang ada saat ini pun jauh dari keadilan. Tidak adanya hukum yang tegas membuat para pelaku mudah melakukan kejahatan dan tidak memberikan efek jera bagi yang lainnya. Bahkan tidak ada hukuman bagi mereka yang melakukan hubungan jika suka sama suka, walaupun tanpa ikatan pernikahan. Inilah dampak yang terjadi jika sistem kapitalisme di terapkan. Kapitalis sekuler telah berhasil menghancurkan seluruh tatanan kehidupan.

 

Pergaulan dalam Islam

Islam adalah agama yang sempurna dimana didalam Islam tidak hanya mengatur urusan ibadah saja, namun juga mengatur semua aspek kehidupan diantara-nya tentang bagaimana mengatur pergaulan dalam Islam. Islam telah mengatur bagaimana bergaul dengan kerabat yang masih memiliki hubungan mahrom, seperti kepada Ayah, Ibu, Adik, Kakak dan seterus-nya. Tidak hanya pergaulan dengan kerabat saja namun Islam juga mengatur bagaimana seharus-nya kita bergaul dengan orang-orang diluar mahrom kita.

 

Di dalam Islam pengaturan pergaulan antara lelaki dan perempuan yang bukan mahrom sangat dijaga, hal itu karena sejati-nya kehidupan antara lelaki dan perempuan seharusnya terpisah. Tentu-nya lelaki dan perempuan yang belum menikah dilarang melakukan khalwat (berdua-duaan) di tempat sunyi atau menjalin hubungan percintaan (pacaran) maupun yang lain-nya yang mengakibatkan terjadi-nya hal-hal negative seperti kasus diatas.

 

Islam juga tidak serta merta melarang semua aktivitas yang berhubungan dengan laki-laki dan perempuan, didalam Islam pertemuan atau interaksi antara pria dan wanita dibolehkan selama hal itu tidak mengundang muncul-nya gharizatun nau’ (naluri seksual) yang membangkitkan syahwat diantara kedua-nya. Islam membolehkan pria dan wanita bermuamalah (berjualan), melaksanakan ibadah haji, melakukan pekerjaan kedokteran, pendidikan, perkantoran atau dalam hal hukum. Interaksi-interaksi semacam ini dibolehkan didalam Islam selama tidak keluar dari koridor syariah Islam.

 

Pergaulan bebas yang ada hari ini, menjadikan potret buram bagi keberadaan sistem kapitalis itu sendiri. Akan sangat susah untuk menghindarinya bagi mereka yang tidak ada pemahaman agama dan menjadi penganut dari sistem kapitalisme. Sudah saatnya menyadarkan umat akan bahaya yang lebih besar lagi jika kita tetap berpegang pada  sistem yang ada saat ini. Kerusakan akan terus terjadi, dan yang lebih di khawatirkan azab Allah akan menimpa hambanya yang senantiasa bermaksiat kepada - Nya. Wallahualam bishowwab

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.