Header Ads


Peneliti Temukan Cara Mengamati DNA Sintetik pada Tingkat Atom

Ilustrasi DNA Sintetik


IndonesiaNeo.com --- Dikutip dari scitechdaily.com (27/07/2023), peneliti di Universitas Virginia Barat sekarang dapat mengamati DNA sintetik pada tingkat atom, memberikan wawasan tentang modifikasi struktural potensial yang dapat meningkatkan aktivitas guntingnya. Mereka sekarang dapat melihat DNA sintetik pada tingkat atom, memberi mereka kemampuan untuk memahami bagaimana mengubah strukturnya dengan harapan meningkatkan fungsinya seperti gunting.

Belajar lebih banyak tentang reaksi DNA sintetik ini bisa menjadi kunci untuk membuka teknologi baru untuk diagnosis dan pengobatan medis. Dalam dunia kimia, temuan ini membantu menjawab pertanyaan 30 tahun tentang struktur DNA tertentu ini dan bagaimana para ilmuwan bisa membuatnya menghasilkan reaksi tanpa mengubah DNA itu sendiri, sebuah proses yang disebut katalisis.

Temuan para peneliti diterbitkan dalam Communications Chemistry. "Ini hanya, mungkin, contoh ketiga yang memberikan wawasan, pada tingkat atom yang sangat rinci, tentang bagaimana DNA aktif secara kimiawi mempromosikan fungsi unik mereka yang memberi semua aplikasi ini kekuatannya," kata Aaron Robart, profesor asosiasi di Departemen Biokimia dan Kedokteran Molekuler Sekolah Kedokteran WVU, dan penyelidik utama proyek tersebut.

Robart mengatakan setelah para ilmuwan memahami bagaimana membuat teknologi berfungsi lebih efisien, secara teoritis dapat diterapkan sebagai pengobatan untuk penyakit seperti degenerasi retina atau kanker. Robart menunjukkan bahwa DNA sintetik yang digunakan dalam penelitian, yang dikenal sebagai DNAzymes, berbeda dari DNA manusia.

DNAzymes dibuat di laboratorium, murah untuk diproduksi dan mampu mengkatalisasi reaksi kimia. Mereka telah berevolusi secara buatan untuk melakukan fungsi seperti memantau kualitas udara dan mengukur logam berat yang merembes ke dalam tanah.

"Umumnya, kita menganggap DNA sebagai benda mati, berfungsi sebagai unit penyimpanan informasi genetik kita," kata Robart. "Namun, ada beberapa jenis DNA yang berevolusi di laboratorium yang menentang aturan konvensional. DNA ini dapat dilipat menjadi bentuk-bentuk kompleks, memungkinkan mereka melakukan berbagai macam reaksi.

"Masalahnya adalah, setelah 30 tahun penelitian, kita benar-benar tidak tahu bagaimana semua kimia itu terjadi," tambahnya. Salah satu hal besar yang hilang adalah apa yang dilakukan lab kami dengan kristal, menghasilkan struktur resolusi tinggi dari apa yang terlihat asam nukleat hingga detail atom dan bagaimana mereka bisa melakukan semua kimia ini. [IDN]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.