Header Ads


MNC PRO LGBT, CUKUPKAH HANYA DIBOIKOT?

Oleh: Fitri Rahmadhani. S
  
Di dunia ini semua orang pasti pernah merasakan cinta, di karenakan ia adalah fitrah manusia yang ada sejak lahir, bohong sih kalau ada orang yang mengatakan tidak pernah merasakan cinta. Mereka itu hanya menutupi atau bisa jadi tidak ingin diketahui dan kadang sadar atau tidak sadar mencoba menghilangkan rasa itu namun tetap timbul serta terbesit di hati mereka. 

Bukan hanya manusia, tetapi hewan pun juga pasti memiliki rasa terhadap lawan jenisnya.   Namum kok bisa ya hewan lebih pintar mengarahkan nafsunya kepada lawan jenis di banding manusia? Padahal manusia mempunyai sesuatu yang istimewa yang tidak di miliki oleh hewan yaitu akal. 

Kaum pelangi adalah istilah lain dari LGBT yaitu lesbian, gay, biseksual, dan transgender, yang dimana perempuan mencintai perempuan (lesbian), laki-laki dengan sesamanya (gay), hal ini merupakan contoh kumpulan dari LGBT, sangat mengerikan. Pernah gak sih kita melihat ayam jantan menggauli sesama jenisnya? Ya tidak pernah kan, atau kucing betina yang tertarik terhadap sesamanya? Juga yang ada sih drama cakar-cakaran yang akan kita dapati.

Akan tetapi baru-baru ini di sosial media sedang booming akan permasalahan LGBT. Bagaimana tidak, aksi dukungan Unilever terhadap gerakan lesbian, gay, biseksual, transgender dan queer (LGBT+) telah menuai kecaman di dunia maya. Tak sedikit seruan untuk memboikot produk Unilever, termasuk dari MUI. Ketua Komisi Ekonomi MUI, Azrul Tanjung, menegaskan akan mengajak masyarakat untuk beralih pada produk lain. “Saya selaku ketua komisi ekonomi MUI akan mengajak masyarakat berhenti menggunakan produk Unilever dan memboikot produk Unilever,” kata Azrul saat dihubungi Republika, Ahad 28/6 (REPUBLIKA.CO.ID).

Selain itu, bukan saja Unilever yang menunjukkan secara terang-terangan, akan tetapi aplikasi instagram pun semakin menunjukkan dukungan kuatnya untuk kaum LGBT. Tepat setelah Unilever menyatakan dukungan pada komunitas itu dalam instagram resminya. 

Meskipun bila merunut ke belakang, instagram sudah mendukung kaum LGBT dari lama, tetapi masih banyak yang belum mengetahui yang terbukti dari adanya hastag bewarna pelangi yang muncul saat hari Pride Day atau pawai kebebasan. Hingga kini, dukungan terhadap LGBT itu makin menguat dengan menambahkan fitur “Pride” dalam sisi awal story instagram, sekaligus juga terlihat  dalam bentuk stiker dalam story. (pikiran rakyat cirebon.com). 

 Membuat aksi boikot memang akan merugikan produsen, tetapi belum menjamin bahwa dukungan terhadap kerusakkan atau kebobrokan (LGBT) akan dihentikan. Ketika kita lihat faktanya dimana di era yang kini telah dominan kapitalisme yaitu segi keuntunggan materi sangat di prioritaskan, entah itu dengan cara yang baik maupun sebaliknya, MNC perusahaan Multinasional yang mendukung LGBT berpijak pada liberalisme yang di agungkan dan juga memberi lahan subur bagi bisnis mereka. 

Hal seperti ini seharusnya di tanggapi dengan serius bukan malah menjadikan lahan untuk mengeruk keuntungan di dalamnya. Ditambah lagi ideologi kapitalisme yang dimana hanya melihat dari segi ukuran keuntungan materi akan membuat masalah ini lebih sulit untuk di selesaikan apabila sudah banyak tertanam di likungan masyarakat. 

Ketika kita menulusuri lagi atau memikirkan masalah ini, rasanya kurang puas atau belum tuntas sepenuhnya jika hanya di boikot.  Masalah seperti ini adalah hal yang sangat serius dampak dan resikonya bagi kita, karena ia salah satunya penyakit yang sangat berbahaya.

Apalagi sekarang kita sedang diuji dan dilanda oleh sebuah wabah penyakit yang kini belum hilang juga yang tidak lain adalah Covid19 dan telah banyak memakan korban. Seharusnya dengan adanya masalah-masalah seperti ini menjadikan kita masyarakat maupun dalam bernegara mengintropeksi kembali apa yang seharusnya yang perlu di lakukan secara tepat untuk menyelesaikannya. Kira-kira apa sih pilihan yang sangat tepat untuk di terapkan agar menyelesaikan segala problematika yang terjadi saat ini?

Untuk menghilangkan dan menyelesaikan masalah seperti ini perlu penanganan yang serius dan tepat, apalagi banyaknya dukungan terhadap gerakan LGBT tidak dibilang sedikit. Kita perlu gerakkan perlawanan yang lebih besar dan perombakan yang hebat, salah satunya ialah menghapus faham, sistem dan individu-institusi/lembaga liberal lalu diganti dengan dominannya ideologi Islam yang dapat menyelesaikan segala kerusakan yang terjadi. Tanpa ada rasa takut maupun ragu di dalamnya, karena ketika negara menanamkan atau menancapkan ideologi Islam didalam negara sebagai ‘tongkat’ berdirinya dan berjalannya negara, maka akan melahirkan serta menumbuhkan individu-institusi/lembaga taat dan menebar rahmat, ditambah lagi betapa kerennya hukum-hukum yang dapat membuat jera para pelaku maksiat. 

Apalagi masalah LGBT sangat serius yang bukan hanya terjadi di era sekarang namun masa lalu juga pernah terjadi pada kaum Luth serta sanksi yang keras dalam arti ayat berikut ini: 
“ Maka ketika keputusan kami datang, Kami menjungkirbalikkan negeri kaum Luth, dan kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar”(Q.S Hud[11]: 82)

Sedangkan menurut hadits Nabi Saw, telah diriwayatkan oleh Muhammad bin Ishaq dari ‘Amru bin ‘Amru dan Nabi Saw bersabda, “Terlaknatlah orang yang mengerjakan perbuatannya kaum Nabi Luth”. Hukum syara’ dalam sanksi liwath adalah bunuh, baik muhshan maupun ghairu muhshan, setiap orang yang terbukti telah melakukan liwath, keduanya dibunuh sebagai hadd baginya, dalil yang demikian itu adalah sunnah dan ijma sahabat.

 Begitu pentingnya kita menerapkan hukum-hukum Islam yang akan membawa perubahan serta membabat habis segala problematika yang terjadi saat ini, maka mari lah kita sama-sama bergerak untuk membawa perubahan ketika kita sudah tahu apa solusi yang sangat tepat untuk menuntaskan masalah- masalah yang terjadi saat ini. 

Wallahualam bissawab.(*)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.