Header Ads


Akhiri Perang di Afghanistan, AS Kalah Telak dari Taliban


Indonesia Neo
– Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang resmi mengakhiri perang terpanjang AS selama hampir 20 tahun pada Selasa (31/8), dinilai Pengamat Hubungan Internasional Hasbi Aswar, S. IP, MA. sebagai kekalahan telak AS dari Taliban.

“Ketika 2009 Obama terpilih, Obama mengirimkan lebih banyak lagi pasukan karena ekspansi Taliban yang sangat kuat pada saat itu sehingga 2006 hingga 2009 bertambah terus pasukan. Dan itu yang akhirnya membuat AS berpikir, Taliban tidak bisa ditaklukkan. ‘Kita tidak bisa memenangkan peperangan melawan Taliban’,” tuturnya dalam acara Kabar Petang: Retorika Biden Tidak Mampu Menyembunyikan Skenario Jahat AS di Afghanistan, Kamis (2/9/2021) di kanal YouTube KC News.

Menurutnya, penarikan pasukan AS dari Afghanistan bukan rencana dadakan. “Tapi ini rencana yang sudah dijalankan AS sejak 2010. Jadi AS itu datang ke Afghanistan berperang sejak 2001, melakukan pendekatan yang sangat keras terhadap Taliban sebagai penguasa yang sah waktu itu dan kemudian berusaha sekuat tenaga untuk membumihanguskan Taliban sampai 2010,” ujarnya.

Namun, kata Hasbi, akhirnya 2010 strategi berubah, dari strategi yang sifatnya konfrontasi military approach menuju diplomatic approach atau pendekatan yang lebih lunak. “AS mulai mengajak Taliban untuk berunding 2010 dan terjadi kesepakatan-kesepakatan yang kesempatan terakhir itu adalah AS itu mundur dari Afghanistan. Jadi sebenarnya ini bukanlah sebuah keputusan yang tiba-tiba, tapi ini sebenarnya keputusan yang sudah dirangkai. Sudah direncanakan AS sejak 2010,” ungkapnya.

Lebih lanjut, menurutnya, karena AS tahu bahwa masa depan Afghanistan ini bukanlah di tangan pemerintah sekuler Hamid Karzai maupun Asraf Ghani. Tapi masa depan Afghanistan ini ada pada pemilik kekuatan yaitu Taliban yang paling kuat di sana.

“Ini juga sebenarnya diucapkan oleh Biden (16/8) pada saat melakukan konferensi pers di Gedung Putih bahwa ‘Apa pun yang terjadi hari ini di Afghanistan kita harus menyadari, kita harus paham, bahwa yang paling kuat hari ini di Afghanistan itu adalah Taliban’,” pungkasnya.

Sumber: https://mediaumat.news

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.