Header Ads


SBY Luncurkan Buku Tentang "Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Jokowi"

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (Sumber: https://nasional.kompas.com/)


Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan "cawe-cawe" dalam konteks pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, ucapan tersebut mengarah ke makna positif, yaitu Presiden ingin memastikan pemilu 2024 berjalan dengan baik dan serentak tanpa meninggalkan polarisasi (www.cnbcindonesia.com, 02/06/2023).

Jokowi menegaskan bahwa cawe-cawe dirinya dimaksudkan untuk menciptakan transisi kepemimpinan tanpa adanya hambatan yang berarti. Megawati Soekarnoputri menyatakan dirinya tidak pernah menekan Jokowi untuk cawe-cawe di Pilpres 2024.

Di sisi lain, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merilis buku berjudul ‘Pilpres 2024 & Cawe-cawe Jokowi’ pada tanggal 26 Juni 2023 di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta (www.msn.com, 26/06/2023). Buku ini ditujukan khusus untuk para pimpinan dan kader Demokrat untuk memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman mereka mengenai situasi Pilpres 2024 dan cawe-cawe Presiden Jokowi.

Ada lima poin isi buku berjudul "Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi" itu. Menurut Herzaky, isi buku tersebut memuat pandangan SBY tentang berbagai isu soal sikap Presiden Joko Widodo jelang Pemilu 2024.

Buku tersebut berwarna merah dan memiliki total 27 halaman. Isi buku tersebut memuat pandangan SBY tentang berbagai isu soal sikap Presiden Joko Widodo jelang Pemilu 2024. Ada lima poin yang menjadi sorotan SBY, pertama, pernyataan Jokowi bakal cawe-cawe urusan Pilpres 2024 untuk kepentingan bangsa (https://nasional.kompas.com, 26/06/2023).

Kedua, isu bahwa Jokowi menginginkan pilpres mendatang hanya diikuti oleh dua pasangan calon (paslon). Tiga, anggapan Jokowi tak menyukai Anies Baswedan dan tak ingin mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi calon presiden (capres). Empat, anggapan bahwa Jokowi memberikan endorsement atau dukungan pada sejumlah pihak untuk menjadi capres atau cawapres. Lima, Jokowi dianggap bakal menjadi pihak yang menentukan siapa capres-cawapres yang harus diusung oleh berbagai partai politik (parpol).

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.