Header Ads


Inilah Argumen Kenapa Pertemuan LGBT di Indonesia Harus Dibatalkan

Ilustrasi penolakan LGBT


IndonesiaNeo.com --- Menurut Jurnalis Joko Prasetyo sebagaimana dikutip dari TintaSiyasi.com (15/07/2023), pemerintah Republik Indonesia seharusnya menggagalkan pertemuan LGBT se-ASEAN meskipun lokasi acaranya sudah bukan di Jakarta lagi. 

Alasannya adalah pertemuan tersebut merupakan ajang bagi mereka untuk mendapatkan persetujuan sosial, politik, dan hukum di Asia Tenggara setelah berhasil mendapatkannya di Amerika Serikat dan berbagai negara Eropa.

Ada tiga alasan yang harus dipertimbangkan pemerintah untuk menolak acara tersebut. 

Pertama, sebagai negeri Muslim terbesar se-ASEAN bahkan dunia. Dalam ajaran Islam, LGBT merupakan perbuatan keji dan mungkar yang wajib diberantas. 

Jika pemerintah dan kaum Muslim diam, hal ini akan memberikan legitimasi sosial bahwa negeri Muslim terbesar se-Asia Tenggara bahkan terbesar sedunia ini setuju dengan pertemuan tersebut.

Kedua, sebagai Ketua ASEAN. Pemerintah Indonesia harus bertindak tegas melarang terselenggaranya acara tersebut. 

Malaysia dan Brunei Darussalam yang mayoritas berpenduduk Muslim bisa diajak untuk menekan negara ASEAN lainnya menolak penyelenggaraan acara tersebut.

Ketiga, sebagai negara Pancasila yang memiliki sila Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Pemerintah bisa mengurangi jumlah peserta yang hadir dalam pertemuan tersebut dengan memastikan tidak ada satu pun warga negaranya hadir. 

Sebagai negara Pancasila, pemerintah harus tegas mengatakan bahwa LGBT bertentangan dengan Pancasila. Selain itu, pemerintah juga harus melarang warga negaranya hadir dalam pertemuan tersebut dan menghukum semua warga negaranya yang melakukan aktivitas LGBT.

Namun, ada kemungkinan bahwa pemerintah membiarkan perilaku LGBT karena berpandangan seperti Mahfud MD. 

Jika pemerintah menganggap bahwa LGBT itu kodrat, maka hal ini akan bertentangan dengan ajaran agama dan nilai-nilai Pancasila. [IDN]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.