Header Ads


Senjata al-Hasyr

Oleh: Sunarwan Asuhadi*)


Per 7 November 2023 ini, terhitung Serangan terbaru Israel di Gaza telah berlangsung satu bulan sudah. Serangan tersebut dimulai pada 7 Oktober 2023 yang lalu. Jumlah korban tewas di Gaza mencapai 11.582 jiwa. 

Dari jumlah tersebut, 10.022 adalah warga sipil Palestina, termasuk 4.104 anak-anak dan 2.641 perempuan, dan 24.000 orang lainnya mengalami luka-luka. Perlu diingat bahwa situasi ini sangat tragis dan berdampak besar pada kehidupan masyarakat di Gaza khususnya.

Telah menjadi pemahaman bersama bahwa konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel disebabkan oleh pendudukan warga Yahudi Israel atas Palestina yang didukung oleh Inggris dan disahkan oleh PBB melalui solusi dua negara (Palestina dan Israel). 

Tidak cukup sampai di situ, warga Yahudi Israel secara paksa melakukan perampasan atas tanah-tanah suci Palestina dan disertai pengusiran serta upaya genosida atas warga Palestina. Maka wajarlah bahkan adalah wajib, jika segenap warga Palestina dan kaum muslimin melakukan perlawanan sampai titik darah penghabisan.

Saat ini terhitung 75 tahun sudah pendudukan Israel atas bumi suci Palestina, sejak deklarasi kemerdekaan negara Israel pada tanggal 14 Mei 1948. 

Sepanjang waktu tersebut telah diaplikasikan berbagai kebijakan dan strategi internasional dan regional Arab untuk menyelesaikan konflik Palestina - Israel. Namun, tak kunjung berhasil. 

Tentu bagi kaum muslimin referensi utama dalam menyelesaikan permasalahan Palestina - Israel tidak bisa dilepaskan dari formula yang telah digariskan oleh Al-Qur'anul Karim. Demikian menurut para ulama.


Surat Al-Hasyr: Suatu Kaidah Kemenangan

Salah satu surat yang diyakini relevan dengan anatomi sengketa Palestina - Israel adalah Surat Al-Hasyr. 

Sejumlah ulama salaf dan khalaf telah mengulik dalam kandungan Surat al-Hasyr, seperti Ibnu Abbas, Ubay bin Ka’ab, Imam Suyuti, Imam Ibnu Katsir, dsb. Menurut riwayat yang disampaikan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Abbas, Surat Al-Hasyr diturunkan berkenaan dengan Bani Nadhir. 

Hanya saja, isi surat ini tidak spesifik menyebut Bani Nadhir, namun konteksnya menyoal kaum Yahudi secara umum, sehingga relevan kapanpun dengan tema keyahudian. Demikian pandangan Ust. Budi Ashari. 

Surat Al-Hasyr, yang berarti "pengusiran", adalah surat ke-59 dalam Al-Quran dan terdiri dari 24 ayat. Surat ini termasuk dalam golongan surat Madaniyyah dan diturunkan setelah Surat Al-Bayyinah. Surat ini dinamakan Al-Hasyr karena merujuk pada lafaz al-hasyr yang terdapat pada ayat kedua. 

Asbabun nuzul (sebab-sebab penurunan) Surat Al-Hasyr terkait dengan peristiwa pengusiran suku Yahudi Bani Nadhir dari kota Madinah. 

Bani Nadhir adalah salah satu suku Yahudi yang tinggal di Madinah. Mereka termasuk dalam kaum yang menandatangani Piagam Madinah dan berjanji tidak akan bersekutu dengan kaum-kaum yang hendak melawan Nabi. Namun, setelah Perang Uhud, mereka melanggar perjanjian tersebut.

Pengusiran Yahudi Bani Nadhir dari Madinah disebabkan oleh beberapa faktor. Yahudi Bani Nadhir telah melakukan pengkhianatan terhadap Piagam Madinah yang telah disepakati melalui persengkokolan dengan pihak Quraisy serta melakukan upaya terselubung untuk menghancurkan Islam dan mengusir umat Islam dari Madinah. 

Bahkan lebih jauh dari itu mereka sampai melakukan percobaan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Keberhasilan kaum muslimin dalam mengusir kaum Yahudi Bani Nadhir menjadi salah satu kaidah yang telah diabadikan dalam Al-Qur'anul Karim. Dalam kondisi genting akibat konspirasi musuh-musuh Islam, baik di luar dan di dalam negeri, kaum muslimin dapat keluar dengan gemilang meraih kemenangan.

Pertanyaannya: apakah unsur-unsur dalam kemenangan kaum muslimin dalam mengusir Bani Nadhir relevan saat ini?


Menimbang Kekuatan Yahudi

Dalam sejarah Islam, Yahudi bukanlah lawan tangguh kaum muslimin, dibandingkan dengan kaum Quraisy. Kita tidak menemukan ada peperangan fisik yang 'berarti' yang melibatkan Islam dan Yahudi dibandingkan dengan peperangan melawan kekuatan Quraisy dan Nasrani. 

Namun dalam Al-Qur'anul Karim, Yahudi disebut sebanyak 36 kali, Nasrani sebanyak 22 kali, dan Quraisy sebanyak 8 kali. Beberapa kalangan dalam Islam memaknai angka-angka seperti ini dalam ilmu adad (numerologi) dapat ditafsirkan menjadi tanda bagaimana pengaruh mereka dalam kehidupan dunia dan kaum muslimin sepanjang jaman. 

Kaum Yahudi secara populasi jumlahnya sedikit, namun lihai memainkan propaganda dan menggunakan basis kekuatan ekonomi mereka yang lebih dominan menguasai pasar. Mereka membuat perlindungan di balik benteng-benteng, melemparkan panah serta bebatuan, namun menyerah tanpa letupan peperangan yang berarti. 

Mereka sempat bertahan karena menunggu bala bantuan pasukan dari Bani Quraizhah dan Bani Ghatafan. Namun, ketika bantuan tidak ada, mereka pun menyerah. Mereka sempat frustrasi ketika kebun-kebun kurma yang mereka miliki ditebang dan dibakar oleh pasukan kaum muslimin. 

Kebun-kebun kurma yang mereka miliki menjadi penopang penting perekonomian mereka ketika itu, sebagaimana sebagian pihak saat ini menganalogikan pentingnya upaya memboikot produk-produk israel di pasar-pasar kaum muslimin.  

Pertanyaannya: apakah serangan boikot tersebut saat ini akan efektif dan setara dengan berbagai 'Senjata Al-Hasyr' sebagaimana di masa pengepungan dan pengusiran Bani Nadhir?


BDS Israel, Efektifkah?

Beberapa informasi menyebutkan bahwa aksi boikot terhadap produk yang mendukung Israel telah memberikan dampak terhadap perekonomian Israel. Gerakan tersebut dikenal dengan istilah BDS (Boikot, Divestasi dan Sanksi) yang dimulai sejak 2005 bertujuan untuk menekan Israel, khususnya dari segi ekonomi dan politik.

Dilansir dari laman BDS Movement, gerakan BDS membuat sejumlah perusahaan dan investor mulai berpaling dari Israel. Pada 2014 misalnya, terjadi penurunan investasi asing langsung ke Israel hingga 46 persen. Beberapa perusahaan luar negeri juga diketahui telah menarik diri dari Israel dan melakukan divestasi.

Gerakan BDS juga memberikan dampak besar terhadap perusahaan-perusahaan Israel. Salah satunya adalah Carmel Agrexo yang merupakan perusahan ekspor pertanian terbesar di Israel. Perusahaan tersebut sampai mengalami likuidasi akibat aksi boikot besar-besaran di sejumlah wilayah. Akibatnya, petani Israel kesulitan mengekspor barang sehingga hal ini juga akan berdampak buruk pada perekonomian Israel.

Sementara itu, masyarakat dunia, termasuk di Indonesia, juga terus melakukan boikot terhadap produk-produk pro Israel. Gerakan boikot ini pun menyebabkan saham dari merek-merek ternama tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan.


Pengaruh BDS Terhadap Israel

Walaupun gerakan BDS terhadap produk-produk Israel gencar diserukan dan dilaksanakan di berbagai negara, namun realitasnya gerakan boikot tersebut tidak berhasil secara berkelanjutan. Tidak akan bisa menghentikan apalagi mengenyahkan okupasi Israel terhadap Palestina. 

Jika diteropong lebih dekat, setidaknya ada enam alasan yang melatarinya, yakni faktor kebiasaan konsumen, adanya ketergantungan ekonomi, kurangnya kesadaran, kurangnya alternatif, adanya globalisasi dan bukan akar masalah konflik. 

Adalah Profesor Manajemen dan Organisasi Lingkungan, Brayden King, menyebutkan aksi boikot kerap kali tidak efektif karena ada faktor kebiasaan konsumen atau pelanggan produk tertentu. Adapun top ten produk Israel terlaris di dunia yang saat ini yang juga menjadi target boikot adalah Puma, HP, Ahava, Rummikub, Taf Toys, Jeruk Shantang, Source Sandals, Elie Tahari, TNT, dan YVEL.

Adapun ketergantungan ekonomi menjadi alasan berikutnya, yang menyebabkan tidak berhasilnya gerakan BDS. Banyak negara dan individu masih bergantung pada produk dan layanan dari perusahaan yang mendukung Israel. Ini bisa mencakup segala sesuatu mulai dari teknologi hingga makanan dan minuman. Termasuk kurangnya alternatif dan kesadaran dari banyak konsumen. Masih banyak konsumen yang belum menyadari bahwa mereka membeli produk atau menggunakan layanan dari perusahaan yang mendukung Israel.

Selain itu, alasan globalisasi menjadi salah satu alasannya. Dalam ekonomi global saat ini, banyak perusahaan beroperasi di banyak negara dan memiliki rantai pasokan yang kompleks. Ini bisa membuat sulit untuk menentukan apakah suatu produk atau layanan secara langsung mendukung Israel. Apatah lagi sejumlah negara kuat dan berpengaruh berposisi sebagai pendukung Israel, seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Australia, Norwegia, dan Jerman. Bahkan Singapura setia mendukung Israel.

Alasan lainnya menurut Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid adalah berbagai pemboikotan produk pro-Israel tidak diperlukan karena tidak menyelesaikan konflik perang Palestina-Israel. Boikot dapat terus dilakukan, tetapi kekejaman Israel terhadap warga Palestina akan terus berlangsung.


Akar dan Solusi Konflik Palestina-Israel

Upaya BDS dalam skala jangka pendek dan individu dapat menjadi pilihan sebagai bentuk sikap kita terhadap eksistensi Israel, namun sikap prioritas untuk kebutuhan jangka panjang adalah memahami akar masalah konflik keduanya.

Akar masalah dari konflik tersebut adalah pendudukan Israel di bumi Palestina serta hegemoni kekuatan Israel bersama sekutu-sekutunya. Telah terbukti eksistensi PBB tidak berarti dalam masalah Palestina. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami secara utuh bagaimana unsur-unsur kekuatan kaum muslimin yang sukses dalam pengepungan dan pengusiran Yahudi Bani Nadhir sebagaimana dinyatakan dalam QS Al-Hasyr, yakni kaum muslimin wajib memiliki kekuatan sendiri yang setara bahkan melebihi kekuatan-kekuatan kontra ketika itu.

Kekuatan kaum muslimin saat ini ibarat buih di lautan.  Pada tahun 2023, jumlah umat Islam di dunia diperkirakan lebih dari 2,01 miliar. Bandingkan dengan jumlah penduduk Israel yang hanya sekitar 9,17 juta, dengan populasi Yahudi di dunia hanya mencapai sekitar 6,34 juta. Maka perbandingannya adalah setiap 1 Yahudi, ada sekitar 317 Muslim. 

Kaum muslimin saat ini memerlukan kekuatan negara dan militer yang kuat sebagaimana Daulah Islam Madinah atau sebagaimana kekuatan Khalifah Umar bin Khattab, Panglima Shalahuddin al Ayyubi atau Sultan Abdul Hamid II yang jaya menguasai dan mengendalikan wilayah suci Palestina. 

Kekuatan-kekuatan kekhilafahan tersebut tidak takut dan tunduk pada kekuatan apapun, selain tunduk pada perintah dan larangan Allah SWT.

Inilah rahasia Senjata Al-Hasyr, bahwasanya penyelesaian dominasi Israel dan sekutunya akan dapat dihentikan di bawah kendali kekuatan Islam yang tidak hanya memproduksi 'boikot, kemarahan dan kecaman' terhadap Israel, tetapi dengan metode memerangi Israel dengan bala tentara dan persenjataannya sebagaimana telah ditunjukkan pada era Kekhilafahan Islam sebelumnya. Wallahu alam bissawab.[]


*) ICMI Wakatobi

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.