Menulis: Sebuah Petualangan Menuju Kreativitas dan Perubahan dunia
Oleh : Zayn abdurrahman*)
Menulis bukan hanya sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah perjalanan untuk menjelajahi dunia. Sayangnya, seringkali kita menemui kesulitan untuk memulai. Mungkin kita merasa ide kita terlalu klise atau tak berarti. Tapi, tahukah kalian bahwa menulis memiliki kekuatan untuk menggali potensi terdalam kita?
Saat kita menulis, kita memberi ruang bagi ide-ide kreatif yang terpendam. Tak jarang, jawaban atas masalah atau ide segar muncul saat kita menuangkan pikiran ke dalam kata-kata. Menulis juga memungkinkan kita melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, membuka mata kita terhadap berbagai perspektif.
Menulis, bagi sebagian orang, terasa seperti menyusun puzzle kata-kata yang sulit diatur. Namun, di balik itu, terdapat kekuatan luar biasa. Menulis tidak hanya merangkai kata, tetapi juga membuka pintu kesadaran yang terkadang tersembunyi.
Menulis adalah sebuah perjalanan. Saat kita menulis, kita tak hanya mengungkapkan pemikiran, tetapi juga memahami diri sendiri lebih dalam. Tulisan kita menjadi bukti perjalanan pikiran, seperti sebuah catatan perjalanan yang kita buat sendiri.
Namun, bagaimana saat malas melanda? Nah, itulah pentingnya menetapkan tujuan. Tujuan menulis dapat menjadi pemandu, seperti sebuah peta menuju pradaban emas. Ingin mengembalikan pradaban islam, sebagai jalan kemuliaan, atau mungkin hanya mencurahkan perasaan di jurnal? Semua itu adalah tujuan yang memotivasi.
Pahamilah, tujuan itu akan bisa dicapai dengan membangun kesadaran politik ummat,serta berusaha membentengi Ummat dengan pemahaman politik Islami
Jangan biarkan malas menghentikan langkahmu. Saat rasa malas muncul, ingatlah tujuanmu. Itulah yang membuat menulis begitu istimewa. Sebuah pengingat bahwa setiap kata yang tergores di atas kertas adalah langkah kecil menuju perubahan
Sekarang, bagaimana kita bisa memotivasi diri sendiri saat malas menulis? Ingatlah bahwa menulis bukan hanya tentang menghasilkan karya sempurna. Ketika kita merasa malas, ubah mindset kita. Pikirkan tujuan di balik menulis, yakni untuk menghadirkan perubahan sebagai jalan dakwah Islam kaffah.
Selain itu, jadikan menulis sebagai reminder. Ambilah waktu sejenak untuk membaca kembali tulisan-tulisan kita yang sudah tercipta. Melihat perkembangan dari waktu ke waktu bisa menjadi pemicu semangat. Jangan lupa, setiap kata yang kita tulis memiliki nilai dan arti.
*) Aktivis Gema Pembebasan Kota Baubau
Post a Comment