Kapitalisme Meniscayakan Kemiskinan di Seluruh Dunia
Oleh: Ummu Hawwa*)
IndonesiaNeo, OPINI - Lebih dari satu miliar orang hidup dalam kemiskinan akut di seluruh dunia berdasarkan laporan Program Pembangunan PBB (Beritasatu.com, 17/10/2024). Setengah dari jumlah tersebut, anak-anak yang paling terkena dampaknya.
Makalah yang diterbitkan Prakarsa Kemiskinan dan Pembangunan Manusia Oxford (OPHI) menyoroti bahwa tingkat kemiskinan ini tiga kali lebih tinggi di negara-negara yang tengah berperang. Karena tahun 2023 menandai konflik terbanyak di seluruh dunia sejak Perang Dunia II.
Hari ini Kemiskinan terjadi di mana-mana. Kesenjangaan antara miskin dan kaya makin lebar. Namun dunia tak kunjung mampu mewujudkan kesejahteraan. Bahkan meski sudah ada Hari pengentasan kemiskinan internasional 17 Oktober, yang diperingati sejak tahun 1992 dan jika berkaca pada fakta lapangan hari ini, itu hanyalah upacara seremonial saja sebab belum ada aksi nyata untuk mengentaskan kemiskinan di dunia.
Kapitalisme sumber masalah
Pada hari peringatan pengentasan kemiskinan dunia itu mereka melakukan aksi solidaritas di mana mereka melakukan diskusi seminar-seminar untuk membahas cara mengatasi kemiskinan, serta membahas isu-isu kemiskinan yang terjadi di berbagai negara. Mereka juga mengkampanyekan di sosial media dengan hashtag #EndPoverty #FightPoverty melalui media-media mereka menyarankan masyarakat mampu memberikan motivasi dan kisah-kisah inspiratif untuk melawan kemiskinan. Bahkan tidak jarang juga pemerintah melakukan acara penggalangan dana, untuk mengumpulkan dana bagi mereka yang membutuhkan.
Memang betul ada upaya yang dilakukan dunia melalui organisasi internasional, tapi gagal mewujudkan kesejahteraan, pasalnya sumber masalahnya ada pada kapitalisme, sistem yang hanya menguntungkan para kapital, dan rakyat diabaikan, bahkan harus berjuang sendirian. Apalagi sistem ini sejatinya adalah sistem yang rusak yang mustahil mewujudkan kesejahteraan secara merata. Sistem ini membuat negara tidak hadir mengurus rakyat Apalagi Ukuran kesejahteraan ditetapkan secara kolektif dengan pendapatan perkapita yang ini tentu merupakan ukuran semu tidak mungkin menggambarkan kesejahteraan yang nyata.
Juga masih ada anggapan yang salah tentang solusi masalah kemiskinan, mulai dari ganti pemimpin, pemberdayaan Perempuan, hingga pemimpin perempuan baik dalam negara, ataupun jabatan kepala daerah, juga Menteri. Ada juga anggapan jika belajar di luar negeri adalah salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan. Sebuah studi yang terbit di International Journal of Educational Research Volume 128, 2024, menemukan bahwa lulusan yang kembali ke negaranya setelah belajar di luar negeri berdampak terhadap pengurangan kemiskinan. Dampak ini terutama dirasakan di negara-negara dengan penghasilan rendah dan menengah.
Sejatinya penyebab mendasar adalah penerapan sistem kapitalisme, di mana ketika sistem ini masih terus berjalan maka kemiskinan itu pun akan sulit untuk dihapuskan malah menjadikan oligarki makin kaya, sebab dalam sistem ini tidak mengenal halal dan haramnya suatu perbuatan, jika ia merasa itu menguntungkan maka itulah yang mereka lakukan walaupun banyak yang menjadi korban atas tindakan yang mereka lakukan termasuk menghasilkan kemiskinan yang terstruktur dan tentunya rakyat makin menderita
Solusinya hanya Islam
Islam merupakan agama yang sempurna dan mengatur seluruh lini kehidupan, dan aturan yang terkandung di dalamnya bertujuan untuk memelihara kepentingan dan kemaslahatan umat. Di dalam Islam ada yang namanya zakat, zakat ini terbagi menjadi dua yakni zakat fitrah dan zakat mal, zakat merupakan rukun Islam yang di mana tentu menjadi kewajiban untuk menunaikannya, dan ini menjadi tugas negara, sehingga pelaksanaannya pun berjalan tertib dan tidak ada kecurangan didalamnya sehingga dengan ini maka akan nampak bukti konkrit dari penanganan kemiskinan, karena di dalam Islam setiap jiwa ketika sudah mencapai batas minimal harta dan batas minimal waktu maka mereka wajib untuk mengeluarkan zakat sesuai yang telah disyariatkan.
Kemudian zakat itu nantinya akan didistribusikan kepada orang-orang yang membutuhkan, dan yang lebih pentingnya tepat sasaran. Dalilnya jelas dalam Quran surah At-taubah ayat 60 yang artinya.
"Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah 9: Ayat 60)
Dengan demikian tidak ada lagi kesenjangan antara si miskin dan si kaya, yang kaya mempunyai tanggung jawab dan kepedulian terhadap yang miskin, kemudian yang miskin merasa diperhatikan dengan santunan yang di berikan oleh orang-orang mampu/kaya, dan ini menjadi bukti bahwa Islam adalah agama yang memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi, karena di dalam Islam tidak hanya mengatur hubungan dengan Allah tetapi juga mengatur hubungan antara manusia dengan manusia yang lainnya sehingga memang akan terbentuk rasa peduli antar sesama.
Dan yang tak kalah pentingnya adalah Islam menetapkan pemimpin /kepala negara sebagai raa’in yang memenuhi kebutuhan rakyat dengan sistem Islam kaffah. Islam adalah sistem sempurna dan menyeluruh yang menetapkan ukuran kesejahteraan individu per individu. Ukuran ini lebih riil dan memang sesuai dengan fitrah manusia.
Melalui berbagai konsep dalam Sistem ekonomi islam, negara akan mampu mewujudkan kesejahteraan rakyatnya karena Islam menetapkan negara harus menjadi raain dan junnah bagi rakyatnya. Penerapan Islam kaffah akan mampu mengentaskan kemiskinan. Islam adalah sistem dari Allah yang memberi solusi atas persoalan manusia termasuk kemiskinan. Penerapan islam kaffah akan menjamin kesejahteraan rakyat individu. Wallahualam bissawab.
*) Pegiat literasi
Post a Comment