Header Ads


Tak Benar Osama bin Laden Dalang Tragedi 911

 

Indonesianeo.com Klaim pemerintah Amerika Serikat yang menyebut kelompok Osama bin Laden bertanggung jawab atau dalang atas tindakan teror di New York, Washington DC dan Pennsylvania (11/9) 20 tahun silam yang dikenal dengan Tragedi 9/11, dinilai tidak benar.

“Justru dari berbagai sumber alternatif menunjukkan bahwa dugaan kuat yang melakukan teror adalah pemerintah Amerika sendiri,” ujar Pengamat Politik Islam dan Militer Dr. Riyan, M.Ag. kepada Mediaumat.news, Sabtu (11/9/2021).

Menurut Riyan, Osama dengan al-Qaeda-nya sekadar dijadikan kambing hitam dari kebrutalan Amerika Serikat (AS) sendiri untuk menjajah dunia Islam. Sekalipun sebagai negara kapitalis imperialis, harus mengorbankan rakyatnya sendiri demi keuntungan segelintir elite oligarki kapitalis di sana.

Melalui tragedi di tahun 2001 itu pula, Presiden Amerika saat itu, George W. Bush, menginisiasi pertama kali sebuah program dengan jargon war on terrorism (WoT) pada 16 September 2001 yang pada hakikatnya adalah perang melawan Islam. “Termasuk penjajahan di Irak dan Afghanistan. Tetapi dengan izin Allah, perang itu gagal memojokkan Islam dan kaum Muslim,” tandasnya.

Di sisi lain, berbagai stigma buruk dari AS dengan istilah teroris, fundamentalis, atau pun radikalis yang ditujukan kepada Islam, justru menurut Riyan semakin membangkitkan kesadaran umat Islam tentang hakikat sesungguhnya di balik jargon WoT tersebut.

Kebangkitan Islam

Riyan melihat, AS melakukan tindakan brutal tersebut dikarenakan ketakutannya dengan kebangkitan Islam. “Amerika sadar, kalau umat Islam bangkit dan menegakkan Islam kaffah di bawah naungan khilafah sebagaimana dicontohkan Nabi SAW dan para sahabat, maka kejahatan dan penjajahan Amerika akan diakhiri,” ungkapnya.

Itulah mengapa, lanjut Riyan, AS telah menciptakan ISIS, sebagaimana pengakuan Hillary Clinton dan Obama, untuk mencitraburukan khilafah dan terus berusaha menjajah Irak, Suriah, Afghanistan maupun dunia Islam lainnya.

Oleh karena itu, Riyan menuturkan, dunia Islam semestinya bersikap menempatkan AS sebagai penjajah sekaligus penjahat perang sesungguhnya. Bahkan dalam bahasa syariah, negara AS tergolong daulah kafir harbi fi’lan atau negara kafir yang memerangi Islam dan kaum Muslim secara nyata. Sehingga, muamalah yang dibolehkan dengan mereka hanyalah perang.

Tak hanya itu, dunia Islam harus bersatu menyambut perintah Allah dan Rasul-Nya dengan menegakkan khilafah ‘ala minhajin nubuwah tsaniyah. “(Dengannya) akan menghentikan keserakahan Amerika dan sekutu-sekutunya, dan menjadikan Islam rahmatan lil ‘alamiin, Insyaallah,” pungkasnya.[]

Sumber: https://mediaumat.news

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.