Analisis: Mengapa Investor Tetap Bullish pada Saham Batu Bara?
Menurut analis, saham batu bara Indonesia diharapkan akan mengalami kenaikan meskipun perkiraan penurunan lebih lanjut dalam harga batu bara di tengah pemulihan ekonomi yang tertahan di China dan aktivitas industri yang redup dalam manufaktur dan konstruksi. Felix Darmawan, seorang analis penelitian ekuitas di Panin Sekuritas, mengatakan bahwa prospek industri batu bara Indonesia akan bergantung pada harga batu bara global.
"Prospek saham batu bara Indonesia akan lebih bullish dalam jangka pendek hingga menengah, karena peningkatan permintaan yang diharapkan untuk batu bara menjadi peluang untuk volume ekspor yang lebih besar," katanya kepada The Jakarta Post pada hari Rabu, menambahkan, bagaimanapun, bahwa suasana hati bullish itu "musiman".
Namun, meskipun ada kenaikan jangka pendek ini, analis memperingatkan bahwa saham batu bara masih menghadapi tantangan jangka panjang karena meningkatnya tekanan untuk beralih dari energi fosil ke energi terbarukan. Regulator, aktivis, dan pemerintah global semakin berupaya untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Meskipun demikian, investor tetap optimis tentang prospek saham batu bara. Mereka melihat kenaikan harga gas alam sebagai peluang bagi batu bara untuk bersaing sebagai sumber energi yang lebih murah. Beberapa pembangkit listrik di Midwest dan Timur Laut AS mungkin beralih dari gas ke batu bara karena saat ini lebih murah untuk digunakan.
Namun, analis memperingatkan bahwa ini mungkin hanya keuntungan jangka pendek bagi industri batu bara. Mereka menekankan bahwa momentum investasi semakin bergeser ke saham "energi hijau" dan menjauh dari bahan bakar fosil.
Dengan demikian, meskipun pasar saat ini sulit, investor tetap bullish pada saham batu bara karena mereka melihat peluang jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan. Namun, mereka juga menyadari tantangan jangka panjang yang dihadapi oleh industri ini. []
Post a Comment