Header Ads


Tinta Hitam Generasi Rusak, Buah Buruk Sistem Pendidikan Sekulerisme

Oleh: Karimah L.M*)


Maraknya pelajar dan anak di bawah umur menjadi pelaku beragam kejahatan mencerminkan rusaknya generasi. Di sisi lain menjadi bukti bahwa kurikulum pendidikan gagal mencetak generasi yang berkualitas. Selain itu, lingkungan yang rusak juga berpengaruh dalam membentuk kepribadian lingkungan yang rusak, juga berpengaruh dalam membentuk kepribadian generasi, termasuk maraknya tayangan dengan konten kekerasan dan seksual.

Setiap hari pemberitaan media dipenuhi dengan adanya berita tentang merosotnya moral pada generasi. Para pelajar serta anak-anak yang di bawah umur seakan-akan mereka sudah lekat dengan tindakan kekerasan hingga Tindakan kejahatan seksual, perilaku tersebut mencerminkan betapa  sistem sekular Kapitalisme berhasil merusak generasi. Salah satu penyebab terjadinya tindakan-tindakan tersebut karena kurangnya pemahaman pendidikan agama yang telah diberikan.

Kembali terjadi kasus memprihatinkan yang dialami seorang siswi berusia 15 tahun. Ia menjadi korban pemerkosaan oleh 10 orang pria di kabupaten Lampung Utara. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah gubuk di wilayah Lampung Utara pada hari Sabtu (Kompas, 17/03/2024).

Ippa Darwis selaku kanit PPA Satreskrim Polres Lampung Utara menjelaskan buntut dari kasus perilaku keji tersebut 6 dari total 10 pelaku sudah diamankan pihak kepolisian, sementara itu sebanyak 4 orang lainnya  masih dalam pengejaran. Namun, mirisnya, 3 dari 6 orang pelaku yang sudah ditangkap polisi atas kasus ini masih memiliki usia di bawah umur (TV One News,17/03/2024).

Bersama dengan itu, kasus perang sarung antarsesama pelajar Kembali merak hingga memakan korban satu orang tewas dalam tawuran tersebut. Tawuran yang terjadi Tengah malam Sabtu lalu di Kabupaten Bekasi telah menewaskan seorang pelajar berumur 17 tahun (CNN Indonesia,16/03/2024)

Tawuran antarpelajar yang menewaskan remaja berusia 16 tahun di Tanjung Pasir, Teluknaga, Kabupaten Tangeran bermula saat korban dan rekan-rekannya rampung mengikuti ujian sekolah. Tawuran yang menewaskan pelajar yang berinisial NR itu terjadi pada Senin 28/03/2022 polisi telah menetapkan tiga tersangka terkait tawuran tersebut yakni MA, SG, dan S. (Kompas.com)


Gagal Mencetak Generasi yang Berkualitas 

Kenyataan tersebut tentu sangatlah memprihatinkan generasi saat ini, mengingat proses pendidikan di sekolah masih belum mampu untuk menerapkan syariat Islam. Ini sudah membuktikan bahwa  kurikulum pendidikan gagal mencetak generasi yang berkualitas.

Di dalam sistem pendidikan sekularisme saat ini, peran agama sangat di kecilkan atau di hilangkan dalam kurukikulum pendidikan yang senantiasa berubah-ubah sesuai keinginan siapa yang membuatnya, namun sama sekali tidak memiliki standar kurikulum baku. Meskipun begitu kurukulum tersebut terus berganti dan tetap  disusun berdasarkan basis yang sama, seperti sekularisme yang senantiasa memisahkan agama dari kehidupan.

Tujuan dari kurikulum tersebut ini tidak lain hanya bersifat materi  yang menghasilkan produk, sehingga Ketika lulus dari sekolah bisa bersaing di dalam dunia kerja akan tetapi nilai kemiskinan dan moral agama. Oleh karena itu kurikulum seperti itu bisa menjadikan generasi rusak karena sistem pendidikan saat ini tidak menjadikan agama sebagai landasan pertama dalam berpikir. Di tambah lagi dengan adanya nilai liberal yang berada di tengah-tengah para pelajar yang memberikan kebebasan dalam menentukan minat bakat seseorang tanpa mempertimbangkan halal dan haram.


Dampak Lingkungan dalam Membentuk Kepribadian Generasi

Lingkungan yang rusak sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian generasi saat ini, selain itu maraknya tontonan konten yang di dalam nya terdapat Tindakan kekerasan dan seksual. Seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi memang tidak dapat di pungkiri karena memiliki pengaruh positif dan negativ bagi setiap penggunanya.

Di dalam teknologi terdapat infotmasi yang semakin mudah dan cepat di dapat, selain itu yang menjadi kesalahan hari ini adalah konten media sosial yang sudah tidak terkendali. Banyak sekali konten yang merusak dan berbahaya bagi pelajar dan orang dewasa saat ini. Hal tersebut akan berakibat sangat fatal. Di antara sebabnya adalah dekadensi moral yang terjadi di Tengah-tengah kalangan pelajar, sebagaimana yang telah dibahas di atas. 


Sistem Pendidikan di dalam Islam

Sitem pendidikan tidak hanya cukup dengan mengadakan Pelajaran agama saja, akan tetapi harus adanya Islam sebagai dasar disetiap sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Di dalam agama Islam, sistem pendidikan dapat diartikan dengan proses manusia menuju kesuksesan dengan keridhaan Allah sebagai penuntut ilmu.

Di dalam Islam terdapat sosok Rasulullah Saw yang menjadi panutan bagi seluruh manusia. Sebagaimana Allah Swt berfirman di dalam al-qur’an, “ Sesungguhnya pada diri Rasulullah Saw itu terdapat suri tauladan yang baik.” (QS. Al-Ahzab [33]: 21)

Islam memiliki sistem pendidikan yang sangat kuat karena berasaskan akidah Islam. Dengan metode pengajaran talkiyan fikriyan yang akan mampu mencetak generasi yang beriman dan bertaqwa.

Dengan dukungan dari penerapan Islam di dalam berbagai sistem kehidupan, yang akan membentuk generasi yang senantiasa berkepribadian Islam.

Tujuan dari inti selain dari sistem pendidikan Islam adalah membangun generasi yang senantiasa berkepribadian Islam selain itu generasi harus menguasai ilmu dunia yang berupa ilmu matematika, ilmu sains, ilmu teknologi dan masih banyak lagi. Pendidikan Islam akan menghasilkan setiap individu yang kokoh imannya dan sangat mendalami pemikiran Islamnya, sehingga akan terbentuk keterikatannya dengan syariat Islam. Yang kemudian akan tercipta Masyarakat yang bertaqwa dan amar ma’aruf nahi munkar, serta akan tersebar luas dakwah Islam.

Oleh sebab itu, Islam adalah negara yang bertanggung jawab penuh atas setiap penyelenggaraan setiap pendidikan pada masyarakatnya. Pendidikan adalah salah satu dari banyaknya perkara yang wajib di tangani oleh negara. Dukungan penerapan Islam di setiap berbagai sistem kehidupan yang akan membentuk generasi yang cemerlang dalam berkepribadian Islam. Oleh karena itu sudah waktunya sekolah-sekolah yang ada di Indonesia meninggalkan sistem pendidikan sekularisme dan berganti pada sistem pendidikan.

Orang tua juga berperan dalam memilihkan pendidikan untuk anak-anaknya yang berdasarkan sistem Islam yang mencetak generasi yang berkepribadian Islam. 


*) Pemerhati Remaja

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.