Header Ads


Suara Wakatobi untuk Palestina: Keteguhan Nurani di Tengah Keheningan Dunia



IndonesiaNeo, WAKATOBI - Sejumlah Tokoh Perubahan dari Wakatobi menyampaikan aspirasi mereka kepada Sekretaris Kabupaten (Sekab) Wakatobi, Nadar, sebagai bentuk kecaman terhadap kekejaman Zionis yang terus membunuh warga Palestina. Pertemuan ini menjadi simbol kepedulian masyarakat Wakatobi terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza.

Pada Selasa, 23 Juli, para tokoh tersebut menemui Sekab Nadar di ruang kerjanya. Mereka turut menyerahkan sebuah buku berjudul Negeri Khalifatul Khamis. Penyerahan buku ini juga sebelumnya dilakukan kepada Bupati Wakatobi, H. Haliana SE, sebagai bentuk penyadaran akan pentingnya solidaritas terhadap penderitaan rakyat Palestina.

Tragedi di Gaza telah menelan korban jiwa hingga hampir 195.000 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu, lebih dari 10.000 orang dinyatakan hilang, dan ratusan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal. Wabah kelaparan pun telah merenggut banyak nyawa tak berdosa.

Sejak 7 Oktober 2023, kekejaman yang dilakukan oleh entitas Zionis semakin brutal dan terang-terangan, sementara para pemimpin negara-negara mayoritas Muslim tetap membisu. Keheningan inilah yang membuat penjajah semakin percaya diri melanjutkan pelanggarannya.

Negara-negara dengan kekuatan militer besar di kawasan Timur Tengah tampak memilih diam. Diam mereka menciptakan ruang leluasa bagi Zionis untuk terus menggempur Gaza. Padahal, seandainya kekuatan tersebut digunakan, penjajahan bisa segera dihentikan.

Sayangnya, kekuatan militer itu hanya menjadi alat kepatuhan terhadap penguasa yang tak berani melawan. Mereka lebih sibuk memperkuat posisi politik ketimbang melindungi saudara seiman yang dibantai.

Jika kekuatan negara-negara Muslim benar-benar dikerahkan, wilayah Gaza bisa dibebaskan. Bahkan eksistensi Zionis bisa dihancurkan seketika. Namun semua itu hanya menjadi harapan di tengah kenyataan yang sunyi.

Di hari berbeda, Rabu 23 Juli, Ketua DPRD Wakatobi, Syaharuddin bersama Ketua Fraksi Golkar, Arman Alini, menerima aspirasi yang sama dari para Tokoh Perubahan. Mereka menyuarakan penolakan terhadap penjajahan atas Palestina.

Ketua DPRD Syaharuddin menegaskan bahwa secara lembaga, DPRD Wakatobi mengecam keras pendudukan Zionis. Sikap ini sejalan dengan pernyataan resmi dari DPR RI yang juga mengecam kekejaman di Gaza.

Politikus dari PDI Perjuangan itu mengungkapkan keprihatinannya terhadap penderitaan rakyat Palestina, khususnya di Gaza. Ia mengaku miris karena umat Muslim dunia seolah tak berdaya menyelamatkan sesama.

Ia mengamati perkembangan di Gaza melalui berbagai media. Aksi kekerasan oleh Zionis membuatnya merasa sesak. Ia menyadari bahwa kekejaman itu terjadi karena adanya dukungan kuat dari Amerika Serikat.

Arman Alini juga menyampaikan pandangan serupa. Menurutnya, serangan harus dihentikan segera. Kesatuan umat Islam menjadi kunci agar penjajahan tak berlanjut.

Menurutnya, jika umat Muslim bersatu, Israel tidak akan bertahan lama. Apalagi menghadapi satu negara seperti Iran saja, Israel sudah cukup kewalahan. Tanpa dukungan Amerika Serikat, mereka pasti sudah kalah.

Israel terus menggempur Gaza tanpa henti. Hingga pertengahan Juli 2025, ratusan ribu warga Palestina telah syahid. Di antaranya banyak anak-anak, perempuan, dan lansia. Ribuan lainnya menderita luka berat.

Serangan ini juga menghancurkan masjid, sekolah, rumah sakit, jembatan, dan infrastruktur vital lainnya. Kerusakan di Gaza semakin parah dari hari ke hari, sementara korban terus bertambah.

Ironisnya, dunia Islam belum menunjukkan upaya nyata untuk menghentikan agresi. Negara-negara seperti Mesir dan Arab Saudi masih memilih diam dan hanya menyampaikan kutukan atau bantuan logistik yang tak selalu bisa sampai ke Gaza.

Bantuan kemanusiaan yang dijanjikan pun kerap terhambat di perbatasan. Bahkan, tidak jarang bantuan tersebut sama sekali tidak sampai akibat ulah Zionis yang menghalanginya. Akibatnya, penderitaan warga Gaza semakin dalam.

Jelas terlihat bahwa Israel terus melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Kejahatan mereka meningkat setiap hari, sementara penguasa Arab justru sibuk membungkam rakyatnya sendiri dan membuka pintu normalisasi hubungan dengan Israel.

Menanggapi situasi ini, para Tokoh Perubahan Wakatobi menyatakan sikap tegas: mereka mengutuk keras serangan militer Zionis ke Gaza. Mereka juga mengecam dukungan negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, terhadap kekejaman tersebut.

Dalam pertemuan itu, hadir beberapa tokoh penting Wakatobi, seperti Ustaz La Ode Sania, Ustaz Badaruddin, Ustaz Zaimudin, dan Ustaz Ali. Mereka menjadi suara hati masyarakat Wakatobi yang tak tinggal diam melihat ketidakadilan yang menimpa saudara seiman di Palestina.[]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.