Header Ads


Narkoba Mengancam Generasi Bangsa

 



Oleh : Lina Revolt (Aktivis Muslimah Baubau)

 

Anak adalah aset bangsa. Namun, apa jadinya jika anak-anak dibawah umur yang seharusnya sibuk menimba ilmu dan bermain, justru rusak oleh narkoba. Bukan sekedar menjadi pemakai namun juga menjadi pengedar narkoba.

 

Seperti yang terjadi di kabupaten konawe. Seorang anak (17) diamankan polisi karena diduga menjadi pengedar narkoba. Dari Tangan di anak polisi berhasil mengamankan 35,69 gram narkoba. Sia anak mengaku mendapatkan narkoba dari salah satu Napi di kota kendari yang tidak diketahui identitasnya dengan cara sistem tempel. Si anak dijerat dengan pasal 114 Ayat (2) Subs Pasal 112 Ayat (2) UU. RI. No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara.

 

Namun, karena si anak masih di bawah umur, maka proses penyidikannya dipercepat menggunakan UU No 35 tahun 2014 tentang perubahan UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, ( Kendariinfo.com, 24/4/21).

 

Anak Aset Bangsa

Anak adalah aset bangsa. Makalah calon- calon pemimpin masa depan. Namun, kehidupan sekuler telah menggiring anak-anak kedalam kehancuran. Mereka terjebak dalam gaya hidup hedonis, mengukur kesuksesan dan kesuksesan diri dari materi. tidak sedikit remaja yang mencari jalan pintas demi kemewahan. Apalagi jika orangtua tidak mampu memenuhi keinginan mereka.

 

Tidak dapat dipungkiri ancaman hancurnya generasi akibat  peredaran narkoba semakin didepan mata. Berbagai upaya dilakukan seolah tak berpengaruh sedikitpun. jumlah pengedar dan pemakai semakin hari semakin bertambah. Perlu digaris bawahi bahwa mengapa narkoba yang notabenenya merusak bangsa malah semakin merajalela. Semua berangkat dari paradigma sekuler dan kapitalis yang hanya mementingkan materialisme.

 

Maka wajar, jika kerusakan kehidupan anak- anak dan remaja seolah teejadi pembiaran. Orang tua merasa bahwa pendidikan tanggung jawab sekolah, masyarakat cuek, dan negara tidak memberikan dukungan penuh demi perbaikan moral generasi muda. Ditambah lagi kehidupan sekularisme yang memisahkan kehidupan setiap individu dari agamanya. Agama hanya dipakai saat beribadah saja sementara kehidupan sehari- hari manusia berhak menentukan aturannya sendiri. Sekularisme menjadikan masyarakat makhluk individualis. Kerusakan individu dianggap urusan individu masing-masing. Siapapun bebas berekspresi asal tidak mengganggu orang lain.

 

Ditambah lemahnya regulasi menjadikan peredaran barang haram ini semakin mudah dilakukan. Bahkan bukan rahasia umum penjara menjadi tempat transaksi paling aman. Pengendalian penjualan narkoba tidak berhenti meski dalam jeruji.

 

Begitupun bagi pemakai, Sanksi yang diberikan tidak mampu memberi efek jera bagi pelaku. Alih-alih dihukum, para pemakai justru hanya direhabilitasi. Dampaknya pemakai semakin hari bukannya berkurang malah makin bertambah dan tidak memandang usia.

 

 

Pentingnya Sinergitas

 

Berbeda dengan Islam, dalam pandangan Islam anak adalah investasi orang tua dan generasi penerus peradaban. Maka, Islam sangat menekankan agar para orang tua memastikan anak-anak mereka dididik dengan penuh tanggung jawab dan iman. Islam menuntut agar ornag tua menjauhkan anak-anak mereka dari segala hal yang akan merusak masa depan anak mereka.

 

Akan tetapi, negara juga tidak lepas tangan. Negara mendukung pendidikan generasi dengan memberikan kehidupan yang sejahtera dan menyiapkan fasilitas pendidikan yang layak dan berkualitas. Negara menjamin terpenuhinya kebutuha. dasar setiap individu rakyatnya. Sehingga para orang tua punya waktu untuk mendidik anak-anak mereka. Terutama para ibu. Jika hari ini para ibu harus keluar rumah- rumah mereka demi memenuhi kebutuhan dapur agar tetap mengepul, namun dalam Islam para wanita dijamin kesejahteraannya oleh negara. Sehingg para ibu mampu menjadi madrasatul ula bagi anak-anak mereka.

 

Negara juga akan melarang beradaranya segala macam fasilitas yang akan merusak generasi. Menutup akses berbagi kemaksiatan.

 

Begitu pula dengan masyarakat. Masyarakat akan menjalankan fungsinya sebagai pemberi nasehat. Melakukan amar ma'ruf nahi munkar. Masyarakat yang peduli akan menjadikan kehidupan bermasyarakat lebih dinamis dan harmonis.

Jika semua pihak bersinergi menjaga generasi muda, maka lahirnya generasi terbaik akan nyata.

 

Dalam Islam, segala perbuatan manusia terikat dengan syariat Islam. Salah satu fungsi penerapan syariat adalah menjaga akal. Maka, apapun yang akan merusak akal diharamkan dalam Islam. Oleh karena itu, pelakunya baik mengkonsumsi maupun mengedarkan narkoba dianggap telah melakukan kemaksiatan. Dan setiap kemaksiatam adalah kriminal. Maka, pelakunya harus diberi sanksi.

 

Dalam Islam negara wajib menerapkan syariat dan membina masyarakat dengan ketaqwaan. Sehingga muncul rasa takut bermaksiat kepada Allah. Negara juga akan menerapkan sanksi yang tegas baik bagi pemakai maupun pengedar. Jika syariat diterapkan, maka peredaran narkoba  bisa diberantas hingga ke akar-akarnya. Wallahu a'lam.(***)

 

 

 

 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.